Mengenal Lebih Jauh Suku Baduy

Image result for suku baduy

Suku Baduy adalah salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh nilai kepercayaan secara turun temurun. Mereka mengasingkan diri dari dunia luar.  Masyarakat Baduy tinggal di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.  Suku Baduy menyebut dirinya Urang Kanekes atau orang Desa Kanekes yang taat pada pimpinan adat tertinggi yaitu Pu’un.

Suku Baduy digolongkan menjadi Suku Baduy Dalam dan Luar karena perbedaan mendasar mengenai tataran adat yang diberlakukan keduanya. Hingga saat ini masyarakat Baduy dalam masih memegang kuat konsep pikukuh (aturan adat yang isi terpentingnya mengenai keapaadaan) secara mutlak dalam kesehariannya sehingga banyak pantangan yang masih sangat ketat diberlakukan. Hal ini berbeda dengan cara hidup masyarakat Baduy luar yang secara garis besar sudah sedikit terkontaminasi budaya modern.

Perbedaan dari Suku Baduy dalam dan Suku Baduy Luar bisa dilihat dari cara menggunakan pakaiannya. Pakaian-Pakaian adat atau baju yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari Baduy Luar yaitu terlihat dari balutan-balutan warna yang berwarna putih, terkadang perbedaan dalam pakaian tersebut hanya pada bagian celana saja yang mana warna dari celana itu adalah hitam atau biru tua

Kalau ditinjau dari ingin membangun rumah,masyarakat-masyarakat baduy luar menggunakan alat bantu seperti gergaji, palu dan alat-alat bantu lainnya yang sangat dilarang keras untuk digunakan oleh masyarakat baduy dalam. Demi menjaga kelestarian alam, masyarakat-masyarakat baduy dalam membangun pondasi-nya itu dengan menggunakan bahan-bahan batu dari kali, hal ini dilakukan karena ingin menjaga kelestarian pada alam.

Walaupun Suku Baduy telah terbagi menjadi dua golongan namun bukan berarti perpecahan dalam suku Baduy karena masing-masing golongan tetap memiliki tugas untuk menjaga alam dan mereka masih memegang teguh nilai luhur dalam adat suku Baduy yang diwariskan turun-temurun oleh seluruh masyarakatnya. Hal tersebut telah ditanam sedari kecil melalui tradisi ngolak, yaitu pendidikan orangtua terhadap anaknya untuk mengajarkan hidup yang apa adanya, kesederhanaan, kekeluargaan lewat jiwa gotong royong, juga bermacam kebisaan seperti berladang atau menenun.

Suku Baduy menganut ajaran Sunda, biasa disebut Sunda Wiwitan. Mereka berdoa dengan cara merawat keseimbangan alam. Salah satu cara mereka menjaga alam adalahh dengan menyimpan padi di lumbung dan padi disimpan untuk menjaga kemungkinan penceklik sehingga mereka tidak kelaparan. Cara bercocok tanam mereka pun sangat ramah lingkungan dengan tidak mengganti struktur alam seperti dibuat terasering.

Suku Baduy juga masih menggunakan perjodohan untuk menikah kan anak laki-laki-nya dan anak perempuan-nya. Semua orang tua didaerah baduy akan menjodohkan anaknya dengan sesama Suku Baduy.Ketika anak perempuannya sudah berusia 14 tahun, maka disitu orang tuanya akan mencarikan anak perempuannya itu dengan sesosok lelaki dari Suku Baduy dalam untuk dijodohkan dan di nikah kan. Tetapi, orang tua laki-laki dari Suku Baduy dalam berhak bebas memilih mana yang tepat untuk dinikahkan dengan anak laki-lakinya. Jika masyarakat suku Baduy menikah dengan orang dari luar maka mereka akan dikeluarkan dari desanya.

Hingga saat ini, masyarakat Baduy tidak menggunakan transportasi apapun dan hanya berjalan kaki untuk berpergian, mereka juga memilih tidak menggunakan alas kaki dan tidak bepergian lebih dari 7 hari ke luar Baduy.

Leave a comment